Dalam pembacaan Al Qur'an, dikenal adanya beberapa qiraat yang dijadikan sebagai rujukan. Qira'at merupakan metode atau cara baca lafadz atau kalimat di dalam al-Qur'an dari berbagai macam segi (riwayat) sebagaimana telah diriwayatkan langsung dari Rasulullah SAW. Macam-macam qiraat ini timbul akibat perbedaan lahjah (dialek) di antara kabilah-kabilah suku Arab. Di antara sekian banyak lahjah-lahjah bahasa Arab, yang termasyhur adalah lahjah Quraiys, Hudzail, Tamim, Asad, Rabi'ah, Hawazin, dan Sa'ad. Seperti disebutkan di atas, perbedaan lahjah (dialek) orang-orang Arab antara satu dengan lainnya ini memang turut pula mempengaruhi adanya perbedaan cara membaca lafadz Al Qur'an. Dalam perkembangannya, pada sekitar tahun 200 H, muncullah ahli-ahli qiraat yang tidak terhitung jumlahnya. Di antara sekian banyak ahli qiraat, Qari - Qari yang termasyhur adalah sebagai berikut: 1. Abdullah bin Amir Al-Yahshabi (Ibnu Amir), meninggal di Syam pada tahun 118 H. Perawi-