Ada yang bilang bahwa Islam nusantara berwajah satu namun kaya warna (corak). Ia memiliki akar kultural tersendiri yang beda dengan Islam di negara-negara lain. Islam Indonesia telah berhasil menyandingkan diri atau berdialog dengan kearifan lokal ( local wisdom ). Ia melebur menjadi satu, menjadi entitas tunggal yang kaya kultur, plural, dan warna-warni. Perpaduan itulah yang kemudian menjadi sebuah harmoni baru bagi terciptanya tatanan budaya kultural di Indonesia. via republika.co.id Menurut KH. Tholchah Hasan (Menteri Agama RI era Gus Dur), Islam di Indonesia mengalami inovasi pesat akibat perjumpaan legal dengan perkembangan zaman serta varian-variannya juga bervariasi. Warna-warni Islam itu terjadi karena peran akal (rasio) ketika menginterpretasikan suatu teks agama. Selain itu, ada dari penafsiran (liar) yang mereka mempunyai latar belakang yang berbeda-beda. Dari sinilah Islam di Indonesia seolah-olah menimbulkan corak dan warna-warni yang beragam. Masih menurut KH. Tolchah Ha