Sebagai negara maritim, kerajaan Sriwijaya memiliki armada laut yang kuat untuk menjamin keamanan di jalur-jalur pelayaran menuju Sriwijaya. Meski begitu, Sriwijaya juga menjalin hubungan baik dengan kerajaan-kerajaan di luar wilayah Nusantara. Sikap terbuka ini agaknya juga dipengaruhi oleh letak Sriwijaya yang strategis yaitu berada dalam lalu lintas perdagangan internasional antara India dan Cina. Tidak heran jika Sriwijaya juga banyak mengadopsi kebudayaan dari India seperti nama-nama, adat-istiadat, atau tradisi dalam agama Hindu-Budha. Masyarakat Sriwijaya diperkirakan sangat majemuk. Mereka juga telah mengenal pembagian stratifikasi sosial meskipun tidak begitu tegas. Masyarakat Sriwijaya mengenal raja atau penguasa mereka dengan sebutan Dapunta Hyang atau Maharaja. Selain Sang Raja, dalam Prasasti Kota Kapur juga disebutkan bahwa kedudukan para bangsawan terdiri dari para putera raja dan kerabat istana. Penyebutan istilah yuwaraja (putra mahkota), pratiyuwaraja (putra raja ke