Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Seni Budaya

Tari Lilin, Kesenian Asal Sumatera Barat Yang Anggun

Selain tari piring , masih banyak kesenian unik Sumatera barat lainnya, salah satunya yaitu tari lilin. Tari lilin adalah seni tari tradisional asal Minangkabau yang biasa dimainkan saat malam hari dengan membawa lilin sebagai properti utamanya. Dahulu, tarian ini biasa ditampilkan di lingkungan istana atau pada saat acara-acara adat. Namun kini, tarian ini juga sering muncul dalam pertunjukan kesenian dan panggung-panggung hiburan. Seiring kepopulerannya, tarian ini juga telah menjadi salah satu ikon dari Sumatera Barat, khususnya masyarakat Minang.  Asal Usul Sejarah Tari Lilin Menurut asal usulnya, tari lilin muncul berdasarkan cerita rakyat masyarakat Sumatera Barat. Konon pada zaman dahulu, tersebutlah seorang gadis yang ditinggalkan oleh tunangannya untuk pergi berniaga. Pada suatu ketika, sang gadis dibuat kebingungan ketika cincin pertunangannya dengan sang kekasih hilang tiada diketahui dimana keberadaanya. Sang gadis pun berusaha mencari cincin tersebut hingga sampai larut ma

Kompaknya Tari Saman Asal Gayo, Aceh

Dengan segala keistimewaannya, wilayah Aceh memiliki beragam kekayaan budaya yang menjadi ciri khasnya. Salah satunya yaitu kesenian tari Saman asal suku Gayo yang mendiami dataran tinggi Gayo, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Sejak 24 November 2011, Tari yang populer dengan nama tarian seribu tangan ( a thousand hand dance ) ini juga telah ditetapkan UNESCO sebagai Daftar Representasi Budaya Tak Benda Warisan Manusia (Intagible Elements of World Curtular Heritage). Tari Saman via goodnewsfromindonesia.id Asal Usul Sejarah Tari Saman Tari Saman adalah kesenian tari asal suku Gayo yang dibawakan oleh sejumlah penari laki-laki. Dahulu, tarian ini diciptakan oleh seorang Ulama Aceh bernama Syekh Saman pada abad ke 14 M. Syekh Saman menggunakan tari Saman sebagai media dakwah untuk menyebarkan agama Islam di tanah Gayo. Konon nama tarian ini juga diambil dari nama Sang Syekh Saman sebagai tokoh penciptanya.  Sebelum tercipta tari Saman, masyarakat Gayo telah mengenal Pok-ane, yakni sebua

Karya-Karya Sastra Pada Masa Mataram Islam

Selain usaha untuk memperjuangkan kejayaan kerajaan, raja-raja Mataram Islam juga menaruh perhatian besar pada bidang kebudayaan. Pada masa ini, berkembang kebudayaan kejawen yang merupakan akulturasi antara kebudayaan asli Jawa dengan kebudayaan Islam. Salah satu yang cukup populer bahkan masih dilestarikan hingga saat ini yaitu upacara Grebeg . Selain itu, bidang lain termasuk seni dan kesusastraan juga turut dikembangkan pada masa kejayaan Mataram Islam ini.  ilustrasi Raja Mataram pertama, Panembahan Senopati menyempurnakan bentuk wayang dengan tatanan gempuran. Selanjutnya, raja kedua Mas Jolang yang bergelar Panembahan Seda ing Krapyak juga berjasa dengan usahanya menyusun sejarah negeri Demak. Pada masa pemerintahan Mas Jolang juga ditulis beberapa kitab suluk seperti Suluk Wujil (1607) yang berisi wejangan Sunan Bonang kepada abdi raja Majapahit bernama Wujil dan Serat Nitisruti (1612) yang digubah oleh Pangeran Karanggayam. Pada masa kejayaan pemerintahan Sultan Agung, bidang

Tari Piring, Kesenian Tradisional Asal Minangkabau Yang Memukau

Pernah mendengar namanya tari piring?. Ya, selain sebagai alat atau wadah untuk makan, bagi warga Sumatera Barat, piring juga bisa menjadi bagian dari khazanah kebudayaan tanah Minang lewat kesenian tari piring. Tari piring atau dalam bahasa Minang disebut "tari piriang" adalah tarian tradisional khas Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Tari piring juga termasuk salah satu tarian populer di Indonesia dan kerap ditampilkan dalam berbagai ajang promosi pariwisata dan kebudayaan. via informazone.com Sejarah Tari Piring Tarian asal Solok, Sumatera Barat ini diperkirakan sudah ada sejak abad ke-12, yakni ketika masyarakat Minangkabau masih menyembah dewa-dewa. Menurut sejarahnya, tari piring merupakan gambaran dari kegembiraan masyarakat Minangkabau saat memasuki musim panen. Sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah, mereka kemudian mempersembahkan tarian ini kepada dewa-dewa agar senantiasa diberi kesejahteraan serta mendapatkan perlindungan dari

Ad by Adsterra