Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Kisah Hikmah

Kisah Fatimah dan Gilingan Gandum (Nasehat Nabi SAW Kepada Para Wanita/Istri)

ilustrasi via pixabay  Salah seorang sahabat Rasulullah SAW, yakni Abu Hurairah RA pernah bercerita:  Pada suatu hari, Rasulullah SAW pergi berkunjung ke rumah puterinya yaitu Fatimah az-Zahra'. Sesampainya di sana, dijumpainya puterinya itu sedang menggiling biji gandum menggunakan gilingan batu sambil menangis. Nabi pun bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan kamu menangis wahai Fatimah?, mudah-mudahan Allah tidak menjadikan kedua matamu menangis".  Fatimah menjawab, "Yang menyebabkan aku menangis adalah gilingan batu ini dan kesibukanku di rumah setiap hari".  Ayahnya (Nabi SAW)) kemudian mendekati Fatimah dan duduk di samping puteri tercintanya itu. Fatimah kemudian melanjutkan perkataannya, "Bapakku, aku mohon engkau menyuruh suamiku Ali agar dia membelikan budak untukku, sehingga ia dapat membantuku dalam menggiling gandum dan kesibukan di rumah".  Mendengar perkataan Fatimah seperti itu, Rasulullah langsung berdiri menghampiri gilingan gandum

Jika Kalian Sedang Marah, Maka Mandilah/Berwudhulah!

ilustrasi marah via pixabay  Suatu ketika, Muawiyah bin Abu Sufyan (khalifah pertama Dinasti Umayyah) berdiri di atas mimbarnya setelah ia menunda sebagian pemberian harta kepada beberapa orang Muslim hingga dua bulan ke depan. Ia berkata, "Dengarkanlah dan taatilah perkataanku!" Maka Abu Muslim Al-Khulani berdiri mendekat untuk mengkritiknya sehubungan dengan tindakan Muawiyah yang salah itu. Abu Muslim berkata, "Kami tidak wajib mendengarkan dan menaatimu, hai Muawiyah!". Muawiyah kemudian menanyakan alasannya, "Mengapa, wahai Abu Muslim?" Abu Muslim berkata, "Hai Muawiyah, bagaimana mungkin engkau menghentikan (menunda) pemberian, sedangkan harta yang diberikan bukan hasil jerih payahmu, bukan hasil jerih payah ayah dan ibumu. Mengapa engkau menahannya begitu lama?" Mendengar jawaban Abu Muslim, Muawiyah pun tampak menahan emosi. Tanda kemarahan jelas tersirat di wajahnya. Namun sebelum ia melampiaskan amarahnya, buru-buru ia lekas turun dari

Kisah Seorang Kyai dan Macan Pembawa Kayu

Alkisah pada zaman dahulu, ada seorang kiyai mempunyai saudara laki-laki yang shalih. Setahun sekali, saudaranya itu selalu datang berkunjung untuk bersilaturrahim dengan kyai tersebut. Pada suatu hari, tibalah saatnya bagi saudara shalih itu untuk mengunjungi rumah sang kyai, saudaranya. Setelah sampai di depan rumah dan berucap salam, istri kyai menyambutnya sambil bertanya, "Siapakah saudara ini?" Saudara kyai yang shalih itu menjawab, "Saya adalah saudara suamimu, hendak perlu bersilaturrahim dengannya". Istri kyai itu kemudian menimpalinya, "Dia tidak ada di rumah. Dia pergi ke hutan sedang mencari kayu. Saya doakan semoga dia tidak akan kembali lagi". Tidak hanya itu saja, istri kyai tersebut juga masih mengucapkan kata-kata jelek lainnya tentang suaminya yang tidak pantas untuk diucapkan.  Tidak berapa lama kemudian, sang kyai datang dari hutan dengan menggiring seekor macan yang menggendong kayu-kayunya. Setelah sampai di depan rumah, kayu-kayu itu

Kisah Para Salafuna Shalih Yang Kecanduan (Gemar) Membaca

Imam Ahmad pernah berkata, "Kebutuhan manusia terhadap ilmu pengetahuan itu porsinya lebih besar daripada makan dan minum, karena orang membutuhkan makan dan minum dalam sehari hanya sekali atau sampai tiga kali. Akan tetapi kebutuhan terhadap ilmu adalah sebanyak bilangan tarikan napasnya" ( Tahdzib Madarij ash-Shalihin )  ilustrasi via islami.co Ada banyak cara bagi seseorang untuk memenuhi kebutuhannya akan ilmu pengetahuan. Salah satu di antaranya yaitu dengan membaca. Pada dasarnya, kegiatan membaca dapat membantu seseorang menjadi lebih baik. Membaca juga merupakan salah satu cara terbaik untuk memanfaatkan waktu. Semakin rajin membaca, meneliti, dan mengasah, maka seseorang akan semakin banyak memiliki ilmu untuk diamalkannya. Dengan terus membaca dan menelaaah isi berbagai macam buku atau kitab, maka akan memberikan kepada seseorang suatu kemampuan untuk menganalisa dan mengemukakan pendapatnya secara benar, dan apabila ia mengkritik suatu masalah maka dilakukannya de

Kisah Khalifah Umar Dimarahi Sang Istri

Hidup memang tidak selamanya berjalan mulus. Begitu pula dalam kehidupan berumah tangga. Kehidupan setelah menikah tidaklah selalu berjalan indah, bahkan tidak jarang diwarnai dengan berbagai masalah yang menguji komitmen pasangan suami-istri. Tidak sedikit pula diwarnai riak-riak ombak yang sesekali datang untuk menguji kokohnya bahtera rumah tangga yang sedang mengarungi luasnya samudra kehidupan.  ilustrasi Keniscayaan tersebut memang sesuatu yang tidak dapat diprediksi kemunculannya. Meski begitu, setiap masalah dalam rumah tangga hendaknya bisa diselesaikan dengan kepala dingin. Oleh karenanya, diperlukan kedewasaan dan kebijaksanaan masing-masing pihak agar setiap masalah yang muncul dapat teratasi dengan baik. Berkenaan dengan hal tersebut, ada sebuah kisah menarik dari Khalifah Umar bin Khattab yang saya nukil dari kitab 'Uqud al-Lujain karya Syekh Nawawi al-Bantani. Semoga kita bisa mengambil hikmah dari kisah berikut ini.  Pada suatu hari, datanglah seorang laki-laki ke

Keajaiban Membaca Basmalah

Kiranya semua sudah tahu akan keutamaan membaca basmalah bagi setiap muslim. Banyak keutamaan yang bisa kita dapatkan jika membaca kalimat tersebut. Rasulullah SAW juga senantiasa menganjurkan kepada umatnya untuk membaca basmalah dalam mengawali setiap perbuatan atau aktivitas sehari-hari. Beliau pernah bersabda, "Setiap perkara baik yang tidak diawali dengan membaca bismillahirrahmanirrahim, maka akan terputus berkahnya" .  Terkait hal ini, Syaikh Nawawi al-Bantani juga pernah mengatakan, " Ketahuilah bahwa Basmalah itu banyak berkahnya. Barang siapa yang selalu ingat dan memulai suatu pekerjaan dengan membaca basmalah, niscaya akan berhasil dengan baik. Dan barang siapa yang membiasakan membaca basmalah, niscaya akan memperoleh berkah serta semua kebutuhannya akan dikabulkan Allah SWT ". Dikatakan bahwasanya kitab ( shuhuf ) yang diturunkan ke bumi ini ada sebanyak 104 buah. 60 buah diturunkan kepada Nabi Syits, 30 kepada Nabi Ibrahim, dan 10 kepada Nabi Musa yak

Kisah Wanita Yang Berbicara Menggunakan Ayat-Ayat Al-Qur'an

ilustrasi  Pernahkah anda mendengarkan kisah tentang seorang wanita yang berbicara atau berkata-kata dengan ayat-ayat Al Qur'an?. Nah, kisah hikmah kali ini akan mengetengahkan sebuah kisah yang diceritakan oleh seorang Ulama Sufi bernama Abdullah al-Wasithi. Beliau bercerita:  Pada suatu hari, aku melihat seorang wanita di tanah Arafah sedang membaca ayat: مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ   وَمَنْ يُضْلِلْ اللهُ فَلَا هَادِيَ لَهُ  Setelah aku pahami, aku pun tahu kalau ternyata wanita itu sedang tersesat jalan. Maka aku pun tanyakan kepadanya, "Hai wanita, dari mana engkau datang?"  Dia menjawab: سُبْحٰنَ الَّذِىٓ أَسْرٰى بِعَبْدِهِۦ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَا (maksudnya, dia datang dari Muqaddas/ Palestina). Lalu kutanyakan lagi, "Ada keperluan apa engkau datang kemari?"  Dia menjawab:   وَلِلَّهِ عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا  (maksudnya, dia hendak melaksanakan ibadah haji). Aku p

Beratnya Sebuah Perjuangan dan Harapan Yang Akan Selalu Ada

ilustrasi via istockphoto   Pada suatu hari, Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah SAW (suaminya) tentang pengalamannya dalam berdakwah, "Pernahkah datang kepada engkau hari yang lebih berat daripada penderitaan engkau pada waktu peristiwa perang Uhud?" Rasulullah SAW menjawab, "Saya telah mengalami berbagai penganiayaan dari kaumku. Dan penganiayaan terberat yang pernah saya rasakan adalah ketika saya mendatangi kampung aqabah dan berdakwah kepada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kilal (salah seorang pembesar di Thaif). Ia sama sekali tidak menanggapi saya, sehingga akhirnya saya pun pergi dengan perasaan sedih". Beberapa riwayat bahkan menyebutkan bahwa wajah Rasulullah SAW sampai berdarah karena dilempari batu oleh penduduk Thaif.  Rasulullah melanjutkan, "Ketika saya berhenti di Qarnul Tsa’alib dan menengadah ke langit, saya melihat awan berada di atasku. Tiba-tiba Malaikat Jibril datang memanggil saya dan berkata, "Sesungguhnya Allah telah mengetahui tindakan

Kesabaran Luar Biasa Ummu Sulaim dan Keluarganya

Sabar adalah suatu sikap yang mudah diucapkan namun sangat sulit untuk dipraktekkan.  Sabar berarti kemampuan mengendalikan diri dari segala keinginan, serta bertahan dalam situasi sulit saat sedang diuji atau mendapatkan musibah. Begitu sulitnya sabar untuk dipraktekkan, maka tidak heran jika semakin tinggi kesabaran yang dimiliki seseorang, maka semakin kokoh juga ia dalam menghadapi segala macam masalah yang terjadi dalam kehidupan.  Pada postingan kali ini, saya ingin menyajikan sebuah kisah dari salah seorang sahabat Nabi yang diuji oleh Allah dengan kematian seorang putranya yang dicintainya. Meski diuji dengan cobaan yang begitu berat, sebagai orang tua ia tetap bersabar untuk menerima jalan hidup yang sudah digariskan kepadanya. Semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran dari kisah berikut ini.  ilustrasi Ummu Sulaim adalah salah seorang sahabat Nabi dari kalangan perempuan yang memiliki kontribusi besar dalam dakwah Islam. Beliau termasuk salah seorang wanita yang pertam

Ad by Adsterra