Skip to main content

Pentingnya Persatuan dalam Kehidupan Manusia Indonesia

Sebuah pepatah mengatakan bersatu kita teguh bercerai kita runtuh. Ya, persatuan memang merupakan modal utama untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta untuk mewujudkan tujuan nasional negara Indonesia. Bayangkan saja jika rakyat Indonesia yang begitu banyak, berbeda suku, berbeda wilayah, dan berbeda keyakinan ini tidak mau bersatu dalam mewujudkan kemerdekaan, maka keberadaan NKRI mungkin belum tentu bisa terwujud.

persatuan
via krjogja.com

Jauh sebelum negeri ini merdeka, berbagai usaha telah dilakukan untuk mengusir kaum penjajah yang nyata-nyata memberikan kesengsaraan bagi rakyat Indonesia. Sejarah mencatat dengan tinta emas deretan nama-nama pahlawan seperti Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Kapitan Pattimura, dan lainnya yang berjuang sekuat tenaga, bahkan rela berkorban jiwa dalam berperang melawan penjajah. Namun sayangnya, perlawanan mereka dapat dipatahkan karena perlawanan mereka umumnya bersifat lokal sporadis (tidak merata) dan kurang terkoordinasi serta persenjataan pihak kaum imperialis yang jauh lebih canggih. 

Meskipun begitu, perlawanan dan perjuangan rakyat terus berlanjut dengan berbagai bentuk dan cara agar kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia betul-betul terwujud. Tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia juga kemudian menyadari bahwa persatuan merupakan modal utama untuk dapat mengusir penjajah dari bumi Nusantara dan menjadikan Indonesia sebagai negara merdeka serta berdaulat. Oleh karenanya, selain berjuang fisik, perlawanan juga mesti dilakukan secara terstruktur dengan dilandasi persatuan yang kokoh dari berbagai elemen bangsa. 

Meski kaum penjajah rupanya juga menyadari bahwa persatuan bangsa Indonesia adalah kekuatannya, bahkan mereka juga mengembangkan politik adu domba divide et impera untuk memecah belah kekuatan tersebut, namun berkat adanya persatuan yang kokoh dari seluruh rakyat dan perjuangan yang tidak mengenal lelah, akhirnya bangsa Indonesia melalui wakilnya, Soekarno-Hatta berhasil memproklamirkan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

Pengertian persatuan adalah kumpulan individu manusia yang bersatu atau menjadi satu. Sebagai ilustrasi, setiap individu manusia itu bisa diibaratkan seperti sebatang lidi yang hendak digunakan untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan di halaman rumah yang cukup luas. Bagaimana hasilnya?, tentu sebatang lidi tersebut tidak akan dapat untuk membersihkan sampah-sampah berserakan di halaman yang cukup luas tersebut. 

Tetapi jika ratusan batang lidi dikumpulkan dan kemudian diikat menjadi satu menjadi satu kesatuan. Lalu kemudian kumpulan batang lidi tersebut digunakan untuk membersihkan sampah-sampah yang berserakan tersebut, maka dalam waktu sebentar saja halaman rumah cukup luas yang dipenuhi sampah itu akan menjadi bersih tanpa harus bersusah payah membuang-buang waktu tidak berguna. Barangkali itulah sebabnya ajaran agama menyuruh kita agar bersatu dan melarang bercerai berai. Allah SWT berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

"Dan berpegang teguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai." (QS. Ali 'Imran, 103)

Sila ketiga Pancasila yang berbunyi 'Persatuan Indonesia' juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia harus menciptakan dan melahirkan rasa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia di atas perbedaan agama, ras, suku dan golongan. Maknanya, sebagai warga negara yang baik, kita juga harus senantiasa menjaga kerukunan berbangsa antar-sesama umat manusia Indonesia. Sikap rukun ini bisa diwujudkan misalnya dengan selalu mengutamakan sikap-sikap etika yang baik dalam berkomunikasi dengan sesamanya.

Sementara dalam kehidupan sehari-hari, persatuan juga bisa kita wujudkan misalnya lewat persatuan individu dalam satu keluarga, persatuan individu (warga) dalam satu RT, persatuan warga dalam satu RW, satu kelurahan, satu kecamatan, dan seterusnya. Setiap anggota masyarakat umumnya beranggapan bahwa sesama anggota masyarakat adalah bersaudara. Rasa persaudaraan ini hendaknya disertai dan diikuti dengan berbagai sikap perilaku terpuji serta dijauhkan dari segala sikap perilaku tercela. 

Selain itu, sesama anggota masyarakat juga hendaknya saling berkasih sayang dan tolong menolong dalam kebaikan, dan tidak tolong menolong dalam kemaksiatan dan permusuhan. Rasa persaudaraan itu hendaknya dimanfaatkan untuk melakukan usaha-usaha agar terwujud kedamaian, kemajuan, dan kesejahteraan bersama. Rasulullah SAW bersabda:

"Kamu akan melihat orang-orang beriman itu dalam sayang menyayangi dan kasih mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila satu anggota tubuh sakit, maka tertariklah bagian anggota tubuh lainnya, ikut merasakan sakit, dengan tidak dapat tidur dan badan panas" (HR. Bukhari & Muslim). 


Ad by Adsterra