Cara Konfigurasi Manajemen Bandwidth Mikrotik - Pada hari ini saya berbagi menganai konfigurasi manajemen bandwidth mikrotik. Manajemen bandwidth yaitu mengatur/mengelola penggunaan bandwidth dengan efektif dan baik sesuai keperluan yang dibutuhkan.
Dengan melakukan manajemen bandwidth kita dapat mencegah terjadinya monopoli dalam penggunaan bandwidth karena setiap client akan di atur penggunaan bandwidth secara rata dan sama ukuran bandwidth yang diberikan tidak lebih dan tidak kurang, pada mikrotik fungsi yang diperlukan yaitu fungsi Queues.
Mengatur Adaptor yang Digunakan
Untuk melakukan konfigurasi kali ini saya menggunakan virtual box. Untuk melakukan konfigurasi bandwidth kita butuhkan 2 adaptor dan jangan lupa untuk mencentang fungsikan adaptor jaringan dan pilih ijinkan semua pada icon Tingkatan Lanjut yaitu pada ether 1 kita pasang adaptor terbridge dan pada ether 2 kita pasang jaringan internal.
Konfigurasi DHCP pada Mikrotik
Setelah itu kita jalankan sistem operasi mikrotik yang telah saya instal sebelumnya di virtual box. Selanjutnya hal yang kita butuhkan adalah software winbox yang telah disediakan di website Mikrotik di software tersebut kita dapat lebih mudah dalam melakukan konfigurasi Mikrotik.
Cara Konfigurasi Manajemen Bandwidth Mikrotik
Pada konfigurasi bandwidth kita membutuhkan jaringan dhcp untuk mempermudah proses pengalamatan, pertama kita klik ip lalu pilih dhcp client kemudian klik ( + ) lali pilih ether1 (LAN Interface) centang semua lalu klik Apply, lalu coba cek apakah telah terhubung pada internet atau belum dengan melakukan ping pada terminal di New Terminal.
Setelah melakukan konfigurasi DHCP dan dapat tergubung ke internet pada mikrotik kita lanjut untuk melakukan konfigurasi pada ether 2 yang akan kita atur sebagai ip static, pertama kita klik ip kemudian kita pilih addresses lalu klik ( + ) lalu mulai konfigurasi ether 2, kali ini saya akan menggukan alamat ip 10.2.2.1/28 dengan ip network 10.2.2.0 dan interface kita pilih ether 2, kemudian kira klik apply.
Konfigurasi Firewall pada Mikrotik
Langkah selanjutnya yaitu kita akan memberikan firewall dengan cara, pertama klik ip kemudain pilih firewall lalu pilih NAT dan klik ( + ), isikan mulai dari General yang kita ubah hanya pada Chain kita isi dengan scrnat dan pada in. Interface pilih ether 1 (kita sesusaikan) lalu kita klik pada Action kemudain pada Action berwarna biru kita pilih masquerade, kemudian klik apply.
Lanjut lagi kita konfigurasi DHCP server pada ether 2 dengan cara klik ip kemudian pilih dhcp server pilih lagi dhcp setup, pada DHCP Server Interface kita isi ether 2 lalu pada DHCP Address Space kita isi dengan alamat ip network kita yaitu 10.2.2.0/28 ( anda bisa menyesuaikan ) lalu klik next.
Gateway for DHCP Nerwork kita isikan alamat ip kita jika saya 10.2.2.1, kemudian untuk Addresses Give Out isikan sesuai jumlah host yang kalian gunakan jika saya 10.2.2.2-10.2.2.7 karena saya menggukan /28 yang dimana jumlah host yang dapat digunakan ada 6 lalu klik next.
Konfigurasi Queues
Setelah mengatur DHCP server langkah selanjutnya adalah kita konfigurasi bandwidth untuk membatasi kecepatan internet yang akan server berikan pada client, klik pada Queues lalu klik ( + ) pada General kita cukup mensetting pada max limit kali ini saya batasi dengan kecepatan 256 kb/s dan klik apply.
Lalu kita lanjut dengan setting pada Advanced setting pada target download dan target upload dengan dengan kecepatan bandwidth 256kb/s dan pada priority isikan 1 untuk download dan 1 untuk upload.
Uji koneksi dhcp pada client, disini saya menggunkan debian gui sebagai client. Buka terminal kemudian cek dengan perintah “ ifconfig ”jika telah mendapatkan ip dhcp dari server.
Baca Juga : Cara Setting Mikrotik Dengan Winbox (Settingan Dasar)
Lalu kita uji pada jaringan di browser cobalah dengan membuka google.com untuk mengetahui apakah telah terhubung dengan internet, jika telah mendapatkan internet kita lanjut untuk mengetest kecepatan internetnya.
Dalam mengkonfigurasi dan manajemen bandwidth diperlukan beberapa konfigurasi yaitu, dhcp server, dhcp client, ip firewall, konfigurasi Queue pada mikrotik. Pada konfigurasi Queue inilah yang akan membagi bandwidth yang diperlukan dalam sebuah jaringan.
Sekian dari artikel Konfigurasi Manajemen Bandwidth Mikrotik kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat.
Dengan melakukan manajemen bandwidth kita dapat mencegah terjadinya monopoli dalam penggunaan bandwidth karena setiap client akan di atur penggunaan bandwidth secara rata dan sama ukuran bandwidth yang diberikan tidak lebih dan tidak kurang, pada mikrotik fungsi yang diperlukan yaitu fungsi Queues.
Mengatur Adaptor yang Digunakan
Untuk melakukan konfigurasi kali ini saya menggunakan virtual box. Untuk melakukan konfigurasi bandwidth kita butuhkan 2 adaptor dan jangan lupa untuk mencentang fungsikan adaptor jaringan dan pilih ijinkan semua pada icon Tingkatan Lanjut yaitu pada ether 1 kita pasang adaptor terbridge dan pada ether 2 kita pasang jaringan internal.
Konfigurasi DHCP pada Mikrotik
Setelah itu kita jalankan sistem operasi mikrotik yang telah saya instal sebelumnya di virtual box. Selanjutnya hal yang kita butuhkan adalah software winbox yang telah disediakan di website Mikrotik di software tersebut kita dapat lebih mudah dalam melakukan konfigurasi Mikrotik.
Cara Konfigurasi Manajemen Bandwidth Mikrotik
Pada konfigurasi bandwidth kita membutuhkan jaringan dhcp untuk mempermudah proses pengalamatan, pertama kita klik ip lalu pilih dhcp client kemudian klik ( + ) lali pilih ether1 (LAN Interface) centang semua lalu klik Apply, lalu coba cek apakah telah terhubung pada internet atau belum dengan melakukan ping pada terminal di New Terminal.
Setelah melakukan konfigurasi DHCP dan dapat tergubung ke internet pada mikrotik kita lanjut untuk melakukan konfigurasi pada ether 2 yang akan kita atur sebagai ip static, pertama kita klik ip kemudian kita pilih addresses lalu klik ( + ) lalu mulai konfigurasi ether 2, kali ini saya akan menggukan alamat ip 10.2.2.1/28 dengan ip network 10.2.2.0 dan interface kita pilih ether 2, kemudian kira klik apply.
Konfigurasi Firewall pada Mikrotik
Langkah selanjutnya yaitu kita akan memberikan firewall dengan cara, pertama klik ip kemudain pilih firewall lalu pilih NAT dan klik ( + ), isikan mulai dari General yang kita ubah hanya pada Chain kita isi dengan scrnat dan pada in. Interface pilih ether 1 (kita sesusaikan) lalu kita klik pada Action kemudain pada Action berwarna biru kita pilih masquerade, kemudian klik apply.
Lanjut lagi kita konfigurasi DHCP server pada ether 2 dengan cara klik ip kemudian pilih dhcp server pilih lagi dhcp setup, pada DHCP Server Interface kita isi ether 2 lalu pada DHCP Address Space kita isi dengan alamat ip network kita yaitu 10.2.2.0/28 ( anda bisa menyesuaikan ) lalu klik next.
Gateway for DHCP Nerwork kita isikan alamat ip kita jika saya 10.2.2.1, kemudian untuk Addresses Give Out isikan sesuai jumlah host yang kalian gunakan jika saya 10.2.2.2-10.2.2.7 karena saya menggukan /28 yang dimana jumlah host yang dapat digunakan ada 6 lalu klik next.
Konfigurasi Queues
Setelah mengatur DHCP server langkah selanjutnya adalah kita konfigurasi bandwidth untuk membatasi kecepatan internet yang akan server berikan pada client, klik pada Queues lalu klik ( + ) pada General kita cukup mensetting pada max limit kali ini saya batasi dengan kecepatan 256 kb/s dan klik apply.
Lalu kita lanjut dengan setting pada Advanced setting pada target download dan target upload dengan dengan kecepatan bandwidth 256kb/s dan pada priority isikan 1 untuk download dan 1 untuk upload.
Uji koneksi dhcp pada client, disini saya menggunkan debian gui sebagai client. Buka terminal kemudian cek dengan perintah “ ifconfig ”jika telah mendapatkan ip dhcp dari server.
Baca Juga : Cara Setting Mikrotik Dengan Winbox (Settingan Dasar)
Lalu kita uji pada jaringan di browser cobalah dengan membuka google.com untuk mengetahui apakah telah terhubung dengan internet, jika telah mendapatkan internet kita lanjut untuk mengetest kecepatan internetnya.
Dalam mengkonfigurasi dan manajemen bandwidth diperlukan beberapa konfigurasi yaitu, dhcp server, dhcp client, ip firewall, konfigurasi Queue pada mikrotik. Pada konfigurasi Queue inilah yang akan membagi bandwidth yang diperlukan dalam sebuah jaringan.
Sekian dari artikel Konfigurasi Manajemen Bandwidth Mikrotik kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat.