Cara pointing antena menggunakan Google Earth - Kali ini saya akan berbagi ilmu menganai pointing antena. Pointing antena sangat penting dilakukan saat melakukan penembakan jaringan internet. Yaitu menghubungkan dari daerah satu ke daerah jauh lainya tanpa menggunakan kabel. Pointing merupakan suatu cara untuk mendapatkan sinyal terbaik pada saat melakukan pemasangan antena.
Cara Pointing Menggunakan Google Earth
Ketiga yaitu penghalang jaringan. Penghalang jaringan yang saya maksudkan adalah penghalang antara antena pemancar dengan antena penangkap (client). Penghalang jaringan ini dapat berupa perbukitan, gunung, bangunan yang menjulang tinggi, pohon tinggi, dan benda penghalang lainnya. Oleh dari ketiga faktor tersebut kita perlu menentukan ketinggian antena dan posisi arah antena yang benar.
Kasus kali ini saya akan melakukan pointing antena dalam menentukan ketinggian antena dan arahnya. Pada kasus ini ISP saya ibaratkan sebagai tempat antena pemancar atau Internet Service Provider dan Rumah Aku sebagai antena penangkap(client). Software yang digunakan adalah aplikasi google earth. Jadi anda harus download dulu hehe, ketikan saja di google “ download google earth free ”.
Setelah lokasi tempat pemancar ditemukan, berilah tanda tempat tersebut dengan pin kuning yang ada pada menu (pada ikon pinset kuning). Begitu juga dengan tempat antena penerima (client), beri tanda juga agar mudah dalam menentukan jarak.
Setelah selesai memberi tanda piset pada kedua tempat, lalu hubungkan kedua titik pin dengan tool penggaris untuk menentukan jarak antara titik antena satu dengan titik antena ke dua. Dengan cara klik pada ikon berbentuk penggaris pada menu tool pada bagian atas. Lalu klik satu kali pada tempat penangkap(Rumah Aku) kemudian klik satu kali lagi pada tempat pemancar(ISP).
Cara Pointing Menggunakan Google Earth
Kemudian akan muncul garis kuning yang menghubungkan 2 tanda pin tersebut. Pada jendela penggaris, terlihat bahwa jarak antara tempat pemancar ke tempat penerima sejauh 2,08 KM dengan arah 349,67¬ derajat. Lalu klik simpan kemudian berikan nama “Jarak”. Lihat contoh dibawah agar semakin paham.
Langkah selanjutnya yaitu klik kanan pada garis penghubung tadi atau Jarak pada menu Tempat sebelah kiri. Pilih “ tampilkan profil ketinggian ” atau “ show elevation profil e” . Pada tools itu kita dapat melihat topografi (kondisi permukaan tanah) dari titik satu ke titik dua yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan ketinggian tower yang akan dibuat/diterapkan.
Arahkan kursor anda ke permukaan tahan pada tempat tujuan atau antena pemancar. Diketahui bahwa kondisi permukaan tanah pada isp saya mencapai ketinggian 165 meter dari Rumah Aku. Ok kondisi permukaan tanah telah diketahui, dan kondisi tersebut dapat memungkinkan dilakukanya sebuah pembangunaan antena.
Langkah selanjutkan adalah dengan melakukan analisis mengenai penghalang yang ada. Yaitu pada jalur garis penghubung antara tempat antena penangkap (Rumah Aku) dengan tempat antena pemancar (ISP). Langkah ini seharusnya dilakukan pengecekan secara langsung. Akan tetapi untuk sebuah pembelajaran kita akan perkirakan ketinggian penghalang yang dilalui garis.
Ok pertama jika saya urutkan dari Rumah Aku ke ISP terdapat sebuah pemukiman dan toko yang dilalui oleh garis. Oleh karena itu saya simpulkan untuk ketinggian penghalang rata-rata yaitu sekitar 13 meter.
Untuk form frekuensi biarkan default yaitu 2400Mhz karena itu frekuensi standarnya. Untuk jarak kita masukan jarak antara antena pemancar (ISP) dengan antena penerima (Rumah Aku). Untuk asumsi ketinggian rata-rata kita isikan tinggi rata-rata penghalang yang telah kita tentukan tadi. Setelah itu klik hitung.
Setelah itu kita dapat mengetahui tinggi antena minimum yang disarankan. Pada kasus saya telah diperkirakan untuk dapat membangun tower diperlukan ketinggian minimum 19,4 meter.
NB : Aplikasi web tersebut merupakan perhitungan di atas kertas, kondisi nyata di lapangan dapat berbeda, sesuai dengan kondisi lain yang bisa mempengaruhi.
Lihat juga : Pengertian Modulasi Beserta Perbedaan Modulasi AM, FM, PM
Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pointing ada banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti halangan, jarak, dan arah. Sehingga pointing tersebut dapat dilakukan dengan baik dan hasilnya maksimal dan akurat. Itu merupakan sedit ilmu pointing sederhana yang dapat saya bagi. Sekian dari artikel cara pointing antena. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat.
3 Faktor Sebelum Melakukan Pointing
Pointing dapat dilakukan dengan baik jika kita bisa memperhatikan beberapa hal ini. Pertama adalah arah sudut antena, antena mau diarahkan ke kanan atau ke kiri atau diarahkan ke arah tertentu? Yang kedua yaitu jarak antara tempat penyedia jaringan dengan tempat client tujuan, apakah jaraknya sangat jauh atau malah dekat.Cara Pointing Menggunakan Google Earth
Ketiga yaitu penghalang jaringan. Penghalang jaringan yang saya maksudkan adalah penghalang antara antena pemancar dengan antena penangkap (client). Penghalang jaringan ini dapat berupa perbukitan, gunung, bangunan yang menjulang tinggi, pohon tinggi, dan benda penghalang lainnya. Oleh dari ketiga faktor tersebut kita perlu menentukan ketinggian antena dan posisi arah antena yang benar.
Kasus kali ini saya akan melakukan pointing antena dalam menentukan ketinggian antena dan arahnya. Pada kasus ini ISP saya ibaratkan sebagai tempat antena pemancar atau Internet Service Provider dan Rumah Aku sebagai antena penangkap(client). Software yang digunakan adalah aplikasi google earth. Jadi anda harus download dulu hehe, ketikan saja di google “ download google earth free ”.
Langkah Kerja Pointing Sederhana
Ok kita melai ke langkah kerjanya. Pertama setelah selesai mendownload apliasi install terlebih dahulu aplikasi google earth. Jika sudah berada didalam aplikasi google earth, carilah letak titik antena pemancar. Dengan cara mencari di kolom pencarian google earth. Isikan nama daerah yang dijadikan tempat antena pemancar.Setelah lokasi tempat pemancar ditemukan, berilah tanda tempat tersebut dengan pin kuning yang ada pada menu (pada ikon pinset kuning). Begitu juga dengan tempat antena penerima (client), beri tanda juga agar mudah dalam menentukan jarak.
Setelah selesai memberi tanda piset pada kedua tempat, lalu hubungkan kedua titik pin dengan tool penggaris untuk menentukan jarak antara titik antena satu dengan titik antena ke dua. Dengan cara klik pada ikon berbentuk penggaris pada menu tool pada bagian atas. Lalu klik satu kali pada tempat penangkap(Rumah Aku) kemudian klik satu kali lagi pada tempat pemancar(ISP).
Cara Pointing Menggunakan Google Earth
Kemudian akan muncul garis kuning yang menghubungkan 2 tanda pin tersebut. Pada jendela penggaris, terlihat bahwa jarak antara tempat pemancar ke tempat penerima sejauh 2,08 KM dengan arah 349,67¬ derajat. Lalu klik simpan kemudian berikan nama “Jarak”. Lihat contoh dibawah agar semakin paham.
Langkah selanjutnya yaitu klik kanan pada garis penghubung tadi atau Jarak pada menu Tempat sebelah kiri. Pilih “ tampilkan profil ketinggian ” atau “ show elevation profil e” . Pada tools itu kita dapat melihat topografi (kondisi permukaan tanah) dari titik satu ke titik dua yang dapat dijadikan pedoman untuk menentukan ketinggian tower yang akan dibuat/diterapkan.
Arahkan kursor anda ke permukaan tahan pada tempat tujuan atau antena pemancar. Diketahui bahwa kondisi permukaan tanah pada isp saya mencapai ketinggian 165 meter dari Rumah Aku. Ok kondisi permukaan tanah telah diketahui, dan kondisi tersebut dapat memungkinkan dilakukanya sebuah pembangunaan antena.
Langkah selanjutkan adalah dengan melakukan analisis mengenai penghalang yang ada. Yaitu pada jalur garis penghubung antara tempat antena penangkap (Rumah Aku) dengan tempat antena pemancar (ISP). Langkah ini seharusnya dilakukan pengecekan secara langsung. Akan tetapi untuk sebuah pembelajaran kita akan perkirakan ketinggian penghalang yang dilalui garis.
Ok pertama jika saya urutkan dari Rumah Aku ke ISP terdapat sebuah pemukiman dan toko yang dilalui oleh garis. Oleh karena itu saya simpulkan untuk ketinggian penghalang rata-rata yaitu sekitar 13 meter.
Perhitungan Ketinggian Tower
Langkah selanjutnya adalah kita melakukan perhitungan tinggi antena dengan menggunakan test tower dari website mikrotik. Buka website mikrotik ini. Kemudian masukan nilai parameter, mulai dari sinyal frekuensi yang akan digunakan, jarak, dan asumsi ketinggian rata-rata.Untuk form frekuensi biarkan default yaitu 2400Mhz karena itu frekuensi standarnya. Untuk jarak kita masukan jarak antara antena pemancar (ISP) dengan antena penerima (Rumah Aku). Untuk asumsi ketinggian rata-rata kita isikan tinggi rata-rata penghalang yang telah kita tentukan tadi. Setelah itu klik hitung.
Setelah itu kita dapat mengetahui tinggi antena minimum yang disarankan. Pada kasus saya telah diperkirakan untuk dapat membangun tower diperlukan ketinggian minimum 19,4 meter.
NB : Aplikasi web tersebut merupakan perhitungan di atas kertas, kondisi nyata di lapangan dapat berbeda, sesuai dengan kondisi lain yang bisa mempengaruhi.
Lihat juga : Pengertian Modulasi Beserta Perbedaan Modulasi AM, FM, PM
Dari kegiatan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melakukan pointing ada banyak hal yang harus dipertimbangkan seperti halangan, jarak, dan arah. Sehingga pointing tersebut dapat dilakukan dengan baik dan hasilnya maksimal dan akurat. Itu merupakan sedit ilmu pointing sederhana yang dapat saya bagi. Sekian dari artikel cara pointing antena. Kurang lebihnya saya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat.