Skip to main content

Posts

Peran Kaum Santri dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

Beberapa hari yang lalu (22 Oktober), kita baru saja merayakan hari Santri Nasional dimana penentuan tanggal tersebut merujuk pada satu peristiwa bersejarah yakni seruan yang dibacakan oleh KH. Hasyim Asy’ari pada tanggal 22 Oktober 1945. Seruan tersebut berisikan perintah kepada para santri untuk berperang (jihad) melawan tentara sekutu yang ingin menjajah kembali wilayah Republik Indonesia pasca Proklamasi kemerdekaan. Atas dasar peristiwa tersebut, maka tanggal 22 Oktober kemudian ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional lewat Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.  ilustrasi santri via ramadan.tempo.co Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia, dimana proses penyelenggaraan pendidikannya bersifat tradisional dan sederhana. Mata pelajaran yang diajarkan di pesantren di antaranya yaitu ilmu Tauhid, Fiqih, Ushul Fiqih, Akhlak, Nahwu, Sharaf, Ilmu Manthiq, dan ilmu-ilmu lainnya. Adapun sumber pengajarannya, selain Al Qur'an dan Hadits, biasanya juga berasal d

Sejarah Singkat Lahirnya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa)

Bagi masyarakat dunia, 24 Oktober biasa diperingati sebagai Hari PBB atau United Nations Day. Perserikatan Bangsa-Bangsa atau biasa disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations, disingkat UN) didirikan dalam rangka untuk memelihara perdamaian internasional dan meningkatkan kerjasama dalam memecahkan masalah ekonomi, sosial, dan kemanusiaan internasional. Dengan kata lain, PBB lahir sebagai salah satu upaya untuk menjaga perdamaian dan keamanan dunia setelah perang berkepanjangan yang banyak membawa kerugian.  via istockphoto.com Sebelum lahirnya PBB, usaha untuk menciptakan dunia yang aman sebetulnya sudah dirintis oleh Presiden Amerika Serikat, Woodrow Wilson yang mengusulkan cita-cita perdamaian dan mengakhiri perang. Usulannya dinamakan peace without victory yang kemudian dituangkan dalam Wilson's Fourteen Points tanggal 8 Januari 1918. Salah satu pasalnya adalah pembentukan gabungan bangsa-bangsa atau League of Nation (Liga Bangsa-Bangsa). Namun sayangnya, Liga Bangsa-Bangs

Yang Harus Diperhatikan Oleh Seorang Pembaca Berita

Seiring menjamurnya berbagai stasiun televisi atau siaran radio-radio lokal, profesi pembaca berita atau news anchor juga semakin diminati oleh sebagian masyarakat yang tertarik dalam bidang jurnalis. Pembaca berita adalah pembawa acara yang berperan membacakan berita. Seorang pembaca berita adakalanya hanya sekedar membacakan naskah yang ditulis orang lain, namun ada juga yang ikut berperan atau terlibat langsung dalam pembuatan berita dan bukan sekadar membacakannya. ilustrasi via istockphoto.com Membacakan berita termasuk ke dalam jenis membaca nyaring. Dalam hal ini, seseorang menyuarakan isi berita untuk bisa didengar orang lain. Meski kelihatannya mudah, menjadi seorang pembaca berita ternyata butuh keterampilan yang harus diasah. Agar isi berita dapat dipahami secara benar dan jelas, pembaca berita haruslah memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 1. Lafal Lafal adalah cara seseorang dalam mengucapkan bunyi bahasa. Ketika membacakan berita (berbahasa Indonesia), kita diharapk

Mahatma Gandhi dan Ajaran-Ajarannya

Semangat nasionalisme rakyat India dalam memperjuangkan kemerdekaannya telah memunculkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah India. Salah satu yang begitu berpengaruh adalah tokoh bernama Mahatma Gandhi. Dia adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus India yang mempunyai peran penting dalam Gerakan Kemerdekaan India. Begitu berpengaruhnya, masyarakat India bahkan menetapkan Mahatma Gandhi sebagai Bapak Kemerdekaan India. Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, negara bagian Gujarat, India pada 2 Oktober 1869 dan meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada usia 78 tahun. Nama kecilnya adalah Mohandas Karamchand Gandhi dan merupakan putra dari seorang politisi senior bernama Karamchand Gandhi. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Dia juga pernah menjadi pengacara di Afrika Selatan (1893–1914) dan terjun menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang bersifat diskriminatif. Ketika kembali ke India, Mahatma Gandhi ikut membantu dalam p

Mengenal 7 Keajaiban Dunia Yang Baru

Mungkin di antara anda sekalian ada yang masih beranggapan bahwa situs tujuh keajaiban dunia adalah sebagaimana yang pernah dipelajari dulu waktu sekolah dimana Candi Borobudur termasuk di dalamnya. Padahal, tujuh keajaiban dunia untuk versi baru atau sekarang ternyata sudah berubah atau mengalami revisi. Candi Borobudur juga sayangnya tidak termasuk lagi dari bagian 7 keajaiban dunia tersebut. Penasaran dengan daftar 7 keajaiban dunia yang baru?, berikut ini informasinya untuk anda. 1. Machu Picchu, Peru Machu Picchu atau sering juga disebut "Kota Inca yang hilang" adalah sebuah lokasi reruntuhan Inca pra-Columbus yang dibangun pada tahun 1450 oleh kerajaan Inka, tetapi ditinggalkan seratus tahun kemudian ketika Kerajaan Inka ditaklukan oleh bangsa Spanyol. Situs ini berada di atas lembah Urubamba di Peru, sekitar 70 km barat laut Cusco. Situs Machu Picchu ditemukan kembali oleh arkeolog Hiram Bingham dari Universitas Yale pada tahun 1911 dan telah ditunjuk sebagai Situs War

Kiat Membaca Cepat dengan Efektif

Membaca cepat adalah cara membaca yang dilakukan pada sebanyak-banyaknya bacaan dalam waktu relatif singkat. Semakin cepat kemampuan seseorang dalam membaca, maka orang itu dikatakan telah terampil dalam membaca. Mengutip dari wikipedia, rata-rata orang dengan pendidikan setingkat sekolah tinggi dapat membaca sekitar 300 kata per menit. Di sisi lain, seorang pembaca cepat dapat membaca lebih dari 1000 kata per menit.  Meski begitu, perlu diketahui bahwa pengukuran membaca cepat baru sangat berarti bila dibarengi dengan informasi seberapa tinggi teks bacaan tersebut dapat dipahami oleh pembacanya. Maka tidak heran jika orang dengan kemampuan membaca cepat yang lebih tinggi biasanya juga memiliki pemahaman yang lebih tinggi. Malahan yang mengejutkan, seseorang biasanya akan memperbaiki pemahamannya seiring dengan kemampuan membaca cepatnya. Intinya, kegiatan membaca cepat harus disertai dengan pemahaman yang baik. Seorang pembaca yang baik adalah pembaca yang sekurang-kurangnya dapat mem

Cara Merawat Iman (Analogi Bercocok Tanam)

Berkurangnya kualitas iman seseorang memang sangatlah berbahaya. Iman yang tipis akan berdampak pada berkurangnya ketaatan dalam beribadah kepada Allah dan berbuat kebajikan kepada sesama. Dalam hal ini, memang ada hubungan timbal balik antara iman (aqidah), ibadah (syariah), dan akhlak (mu'amalah). Dari ketiganya ini, iman berada pada posisi dasar yang melahirkan ibadah dan akhlak. Sebaliknya, kualitas ibadah dan akhlak dapat juga berpengaruh kepada kualitas iman.  Oleh karenanya, iman yang telah kita miliki ini wajiblah kita syukuri dengan cara menjaga dan merawatnya. Lantas bagaimana caranya kita merawat dan menumbuh suburkan keimanan kita agar semakin meningkat kualitasnya?. Mungkin kita bisa belajar dari analogi ilmu bercocok tanam berikut ini. via pixabay Suatu tanaman akan dapat tumbuh dengan subur sangat dipengaruhi oleh empat hal, yaitu tanah, air, sinar matahari, dan pupuk. Apabila salah satu atau beberapa dari keempat unsur tersebut tidak dapat terpenuhi, maka benih tana

Ad by Adsterra