Skip to main content

Mahatma Gandhi dan Ajaran-Ajarannya

Semangat nasionalisme rakyat India dalam memperjuangkan kemerdekaannya telah memunculkan tokoh-tokoh penting dalam sejarah India. Salah satu yang begitu berpengaruh adalah tokoh bernama Mahatma Gandhi. Dia adalah seorang pemimpin spiritual dan politikus India yang mempunyai peran penting dalam Gerakan Kemerdekaan India. Begitu berpengaruhnya, masyarakat India bahkan menetapkan Mahatma Gandhi sebagai Bapak Kemerdekaan India.

Mahatma Gandhi

Mahatma Gandhi lahir di Porbandar, negara bagian Gujarat, India pada 2 Oktober 1869 dan meninggal di New Delhi, India, 30 Januari 1948 pada usia 78 tahun. Nama kecilnya adalah Mohandas Karamchand Gandhi dan merupakan putra dari seorang politisi senior bernama Karamchand Gandhi. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Dia juga pernah menjadi pengacara di Afrika Selatan (1893–1914) dan terjun menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang bersifat diskriminatif.

Ketika kembali ke India, Mahatma Gandhi ikut membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris. Ia adalah salah satu dari sekian banyak pemimpin India yang dikenal sebagai tokoh yang penuh dengan kedamaian. Gandhi dikenal sebagai seorang sosok yang memimpin rakyat India untuk lepas dari belenggu penjajahan Inggris dengan berasaskan kedamaian. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yakni berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional, yakni kebenaran dan non-kekerasan.

Meski dia seorang Hindu, Gandhi juga dikenal menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara. Sementara dalam perjuangannya, Gandhi meninggalkan kekerasan, menjunjung tinggi hak asasi manusia, dan kemerdekaan. Hal ini terlihat dari salah satu ajarannya yaitu ahimsa (gerakan anti kekerasan yang melarang membunuh).

Selain itu, Mahatma Gandhi juga dikenal sebagai seorang pejuang bagi hak asasi wanita dengan menentang pernikahan dini. Namun, selain mendapatkan sanjungan sebagai pemimpin ulung, Gandhi juga memiliki banyak musuh. Gandhi ditembak oleh Nathuram Godse ketika ia hendak beribadah pada tanggal 30 Januari 1948. Nathuram Godse merupakan seorang nasionalis ekstrimis Hindu yang tidak setuju dengan keputusan Gandhi terhadap Pakistan.

Sebagai seorang tokoh berpengaruh dalam pergerakan kemerdekaan di India, Mahatma Gandhi mengajarkan banyak hal kepada umat manusia lewat ajaran-ajarannya. Berikut ini adalah beberapa ajaran dari Mahatma Gandhi.

1. Swadesi

Swadesi berarti hidup dengan usaha sendiri. Swadesi adalah gerakan untuk mempergunakan produksi sendiri dan tidak menggantungkan kepada produk bangsa lain. Tiap bangsa harus berusaha untuk membangun bangsanya sendiri dengan kekuatan sendiri. Gerakan swadesi menganjurkan untuk menenun dan memakai pakaian buatan sendiri dan melarang memakai pakaian orang asing.

2. Satyagraha

Satyagraha berarti tetap setia kepada kebenaran. Satyagraha juga dikenal sebagai gerakan nonkooperasi, artinya tidak bekerja sama dengan segala sesuatu yang dianggap tidak benar. Kalau pemerintahan Inggris dianggap tidak benar, maka rakyat India juga tidak boleh bekerja sama dengan mereka.

3. Ahimsa

Ahimsa adalah gerakan anti kekerasan yang melarang pembunuhan. Menentang sesuatu yang salah dengan kekerasan berarti melayani apa yang ditentangnya itu. Oleh karena itu, jika apa yang ditentang itu dianggap sepi, maka sesuatu yang ditentang itu akan kehilangan kekuatannya. Ahimsa berarti tidak berbuat apa-apa bukan karena takut melainkan karena jiwa yang luhur. Artinya, Ahimsa mengalahkan lawan dengan kekuatan batin.

4. Hartal

Hartal berarti berkabung karena adanya kejadian yang menyedihkan. Hartal juga berarti tanda protes terhadap sesuatu yang dipandang tidak baik. Bisa juga diartikan meletakkan pekerjaan sebagai tanda protes terhadap peraturan yang dianggap kurang adil. Protes ini mereka lakukan dengan cara tidak berbuat apa-apa (mogok massal).

Dari kesemuanya, gerakan swadesi ternyata mampu meningkatkan perekonomian bangsa India. Gerakan ini juga cukup efektif untuk mengadakan perlawanan terhadap imperialisme Inggris. Sebagai tanda penghormatan terhadap gerakan swadesi, maka gambar "roda pemintal" kemudian disematkan pada bendera kebangsaan India yang mulai berkibar pada tanggal 15 Agustus 1947.

bendera India

Memang betul bahwa cinta terhadap produksi dalam negeri merupakan bagian dari penerapan semangat nasionalisme pada masa kini. Oleh karenanya, sudah sepatutnya pula bagi setiap warga negara untuk mencintai produksi dalam negerinya sendiri. Bukankah kita juga menginginkan industri bangsa kita lebih maju dan berkembang?.


Ad by Adsterra