Selain batu bara dan migas (minyak dan gas bumi), mineral menjadi barang tambang berikutnya yang dihasilkan dari bawah permukaan bumi. Pengolahan hasil mineral juga banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Material seperti emas, tembaga, aluminium, bahkan belerang dan pasir termasuk ke dalam pembagian mineral, meskipun dari jenis yang berbeda.
via pixabay |
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral tidak hanya terkait komposisi kimianya, namun juga struktur mineralnya. Mineral termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan berbagai macam bentuknya.
Barang tambang mineral terbagi menjadi dua macam, yaitu mineral logam dan mineral nonlogam. Barang tambang mineral logam adalah barang tambang yang berbentuk bijih, contohnya seperti bijih besi, emas, tembaga, nikel, dan bauksit. Sedangkan barang tambang mineral nonlogam atau biasa juga disebut sebagai bahan galian industri contohnya seperti pasir, batu kapur, intan, belerang, dan asbes.
Barang tambang mineral terbentuk melalui beberapa proses, berikut uraiannya:
a. Proses magmatik
Proses ini merupakan proses pembentukan mineral dengan cara pemisahan magma yang diakibatkan oleh pendinginan dan membentuk beberapa jenis batuan beku. Contoh mineral yang dihasilkan adalah platina, timah, intan, dan tembaga.
b. Proses pengendapan atau pelapukan
Proses ini terjadi akibat perubahan sifat fisik dan kimia pada batuan penyusun kerak bumi akibat pengaruh gaya eksogen. Contoh mineral hasilnya adalah kaolin.
c. Proses hidrotermal
Proses hidrotermal merupakan proses pengendapan larutan sisa magma yang keluar melalui celah kulit bumi pada temperatur yang rendah. Contoh hasilnya seperti kuarsa.
d. Proses pegmatif
Proses ini merupakan kelanjutan dari proses magmatik yaitu ketika larutan sisa magma mengalami pendinginan. Contoh mineral hasilnya yaitu emas dan grafit.
e. Proses karbonatit
Proses karbonatit merupakan proses pembentukan batuan sedimen yang tersusun atas mineral-mineral karbonat. Contoh mineral yang dihasilkan adalah dolomit.
f. Proses skarn
Proses ini merupakan proses pembentukan mineral sebagai efek dari kontak antara hidrothermal yang mengandung silika dengan batuan sedimen yang mengandung kalsium. Contoh hasilnya garnet, klorit, dan kalsit.
g. Proses sublimasi
Proses ini merupakan proses pembentukan mineral yang terjadi akibat proses pemadatan uap/gas yang berasal dari magma. Contoh mineral hasilnya adalah sulfur.
Jenis-jenis Mineral Logam dan Kegunaannya
Mineral logam adalah mineral yang unsur utamanya mengandung logam, berwujud bijih dan umumnya bersifat sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Mineral logam dapat dibedakan menjadi lima macam yaitu logam dasar, logam besi, logam mulia, dan logam radioaktif.
a. Logam Dasar
- Tembaga: kegunaannya sebagai bahan campuran pembuatan logam dalam bentuk kuningan dan perunggu, serta campuran emas dan perak. Selain itu, tembag juga digunakan dalam pembuatan alat-alat listrik, pelat, pematrian, uang logam, alat-alat dapur, serta industri elektronika.
- Timah putih: kegunaannya untuk solder, sebagai bahan baku logam pelapis, dan diolah menjadi cendera mata.
- Timbal: kegunaannya sebagai agen pewarna dalam pembuatan keramik, dipakai dalam industri plastik PVC untuk menutup kawat listrik, pelindung alat-alat kedokteran yang menggunakan radiasi, dan dipakai dalam kabel listrik bertegangan tinggi.
- Air raksa, digunakan sebagai fungisida dalam bidang pertanian, sebagai campuran penambal gigi, dan digunakan dalam thermometer, barometer, pengatur tekanan, dan alat-alat listrik.
b. Logam Besi
- Besi: biasa digunakan dalam proses pembuatan baja, peralatan rumah tangga, peralatan industri, dan konstruksi bangunan.
- Mangan: contoh kegunaannya untuk membuat baja yang digunakan sebagai mata bor (pengeboran batuan).
- Nikel: digunakan sebagai campuran pembuatan baja tahan karat (stainless steel) untuk peralatan dapur, ornamen rumah dan gedung, serta komponen industri.
c. Logam Ringan
- Aluminium: digunakan dalam pembuatan pesawat terbang, alat-alat rumah tangga, kaleng, kabel, dll.
- Magnesium: bahan berstrukrur ringan ini biasa digunakan untuk pembuatan pesawat dan konstruksi rudal, pembuatan pelat dalam industri percetakan, dan bahan tahan api dalam tungku peleburan untuk memproduksi logam, kaca, dan semen.
d. Logam Mulia
- Emas: digunakan untuk membuat perhiasan seperti kalung, gelang, cincin dan suweng. Juga biasa digunakan dalam pembuatan uang, medali, dan sebagainya.
- Perak: kegunaannya untuk membuat perhiasan, uang, medali, dan sebagai antibiotik dalam bidang industri kedokteran, kosmetik dan pangan.
- Platinum: digunakan untuk pembuatan perhiasan dan kepentingan industri.
e. Logam Radioaktif
- Uranium: digunakan sebagai bahan bakar reaktor nuklir.
- Radium: digunakan dalam pembuatan cat, sumber netron dalam bidang kedokteran.
- Plutonium: sebagai bahan peledak dalam senjata nuklir, dan pengembangan nuklir untuk kepentingan industri.
Jenis-jenis Mineral Non-Logam dan Kegunaannya
Mineral nonlogam adalah kelompok mineral yang tidak termasuk mineral logam (unsur utamanya terdiri atas bukan logam). Mineral nonlogam diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu bahan galian bangunan, bahan galian industri, bahan galian batu permata, dan bahan galian mineral keramik.
a. Bahan Galian Bangunan
- Pasir
- Marmer
- Batu apung
b. Bahan Galian Industri
- Belerang
- Batu gamping
- Mika
c. Bahan Galian Batu Permata
- Intan
- Safir
- Jade/Giok
d. Bahan Galian Mineral Keramik
- Kaolin
- Pasir Kuarsa
- Lempung
Dilihat dari bentuknya, kebanyakan mineral nonlogam biasa digunakan dalam kebutuhan industri dan material bangunan. Sementara beberapa jenis tertentu seperti intan, safir, giok, dll, biasa digunakan dalam pembuatan perhiasan atau barang kerajinan.