Bagi masyarakat Indonesia, tentu tidak asing lagi dengan namanya lem alteco. Meski menyebut merek, produk ini memang telah cukup lama beredar di wilayah Indonesia. Masyarakat kita juga sudah cukup familier dengan produk ini dan sering menggunakannya karena fungsinya yang cukup mumpuni dalam hal merekatkan segala yang pecah atau terbelah. Daya lekatnya juga cukup ampuh dan mampu bertahan lama.
Saya pun sering menggunakan lem ini di kala memiliki barang atau perabotan yang pecah untuk direkatkan kembali. Meski barang tidak lagi sempurna karena sejatinya pernah pecah, paling tidak hasilnya cukup memuaskan dan barang bisa dipakai lagi untuk jangka waktu lumayan lama, tergantung cara pemakaian. Lem perekat buatan Jepang ini cukup ampuh misalnya untuk barang-barang terbuat dari bahan plastik, metal, porcelain, kayu dan sebagainya.
Sebenarnya memang ada dan banyak merek lain yang memiliki kegunaan serupa seperti lem alteco ini. Tapi entah mengapa nama besar alteco ini seakan tidak tergantikan dan masih menjadi andalan. Sampai suatu ketika saya menemukan merek lain dengan fungsi serupa yaitu lem G atau orang juga biasa menyebutnya lem Korea. Kebetulan saat itu saya tidak menemukan lem alteco sehingga akhirnya saya membeli lem G ini. Meski beda merek, ternyata lem ini juga ampuh untuk merekatkan barang pecah seperti halnya lem alteco.
Mana Lebih Kuat Rekatnya?
Sepanjang pengalaman saya, keduanya sama rekatnya dan hampir tidak ada bedanya. Mungkin perbedaannya hanya pada kemasan dan cara penyajian dari masing-masing produsen. Menurut jenisnya, kedua lem ini (Alteco & lem G) tergolong dalam jenis Super glue. Kemampuannya yaitu membentuk ikatan yang sangat kuat dan jernih saat barang yang direkatkan telah kering. Oleh karenanya, permukaan yang akan direkatkan dengan lem ini harus pas bersama untuk mencapai ikatan yang baik.
Keunggulan dua lem ini yaitu terbuat dari bahan berkualitas tinggi sehingga menjadi lem dengan kualitas internasional. Dikutip dari situs quora.com, baik Alteco maupun lem G keduanya memiliki komposisi dasar sama yakni cyanoacrylate yang dipasarkan secara umum sebagai "superglue" atau yang kita kenal sebagai lem gila/lem setan/lem besi/lem korea/alteco, dan sebagainya. Jenis lem ini sangat cocok untuk melekatkan barang berbahan plastik, kayu, karet, logam, kulit, hingga keramik.
Namun dari pengalaman saya menggunakan keduanya, ada beberapa hal yang mungkin bisa anda jadikan pertimbangan saat hendak menggunakan salah satu dari dua merek lem ini.
Meski sama-sama mudah cara pengaplikasianya, saran saya pilihlah merek yang sesuai dengan kebutuhan pemakaian. Jika anda ingin menggunakannya untuk sekali pakai, anda bisa gunakan alteco karena isi kemasannya tidak terlalu banyak. Lagi pula ketika anda sisakan untuk kebutuhan nanti atau besok lain waktu, biasanya lem sudah kering dan tidak bisa lagi digunakan. Mungkin tutup kurang rapat, terjadi penguapan, atau apalah itu sehingga lem mudah kering dan menghilang (kemasan kosong).
Namun jika anda hendak menggunakannya untuk jangka waktu agak lama, misalnya agar awet dan bisa dipakai lagi di lain hari, mungkin anda bisa pilih lem G/ Korea karena isinya memang lebih banyak. Kemasannya juga bisa ditutup rapat sehingga tidak cepat kering dan bisa digunakan lagi di lain waktu. Tapi semua itu juga tergantung selera anda, dan saya tidak bisa memaksa anda untuk memilih yang mana. Intinya, kedua lem ini sama-sama hebat dan ampuhnya untuk merekatkan barang-barang pecah anda.
Jika anda hendak mencari atau membeli lem-lem ini, anda bisa dengan mudah mendapatkannya di gerai - gerai, supermarket, toko atk, toko bangunan, swalayan, atau bengkel motor juga biasanya ada. Pastikan beli produk yang asli agar tidak kecewa. Kebetulan belum lama ini saya membelinya di bengkel motor untuk merekatkan helm saya yang pecah. Sedangkan untuk harga ecerannya, harga lem alteco (awal januari 2021) berkisar Rp. 3500, sementara lem G /Korea harganya sekitar Rp. 5000 per kemasan dengan isi lebih banyak.
Perlu diperhatikan bahwa lem-lem ini terbuat dari bahan kimia berbahaya sehingga anda harus memperhatikan cara pemakaiannya dengan benar saat menggunakannya. Pada kemasan, biasanya ada petunjuk pemakaian yang mesti diperhatikan misalnya kita disarankan untuk menghindarkan kontak lem dengan kulit dan mata. Jika terkena mata, buka kelopak mata dan bilas dengan air, kemudian secepatnya hubungi dokter. Sementara jika merekat pada jari, rendam dengan air hangat yang bersabun atau acetone. Jangan gunakan kain, kapas, atau sarung tangan yang menyerap lem, karena akan mengikat sarung tangan pada kulit, dan mengeluarkan banyak reaksi bahan kimia yang panas karena pembakaran yang serius.