Skip to main content

8 Hewan Dikira Punah Yang Muncul Kembali

Seiring berlalunya zaman, beberapa jenis spesies hewan tertentu dinyatakan menghilang dari muka bumi. Hilangnya hewan-hewan ini dikarenakan beberapa faktor, bisa karena seleksi alam atau bisa juga akibat dampak perilaku manusia pada alam yang sewenang-wenang. Namun ajaibnya, beberapa hewan yang sebelumnya diperkirakan atau bahkan dinyatakan punah ternyata muncul kembali ke permukaan. Sebenarnya ada beberapa yang tercatat, namun pada postingan ini kami hanya akan menyebutkan 8 di antaranya yang cukup populer. 


1. Burung Takahe

Takahe
via pxhere.com

Takahe (Porphyrio hochstetteri) adalah spesies burung tidak bisa terbang yang merupakan binatang endemik Selandia Baru. Burung ini sempat dinyatakan punah pada tahun 1851 namun ditemukan kembali pada tahun 1948 oleh Geoffery Orbell saat memimpin ekspedisi di Pegunungan Murchison, Fiordland. Burung betina mampu bertelur sebanyak satu sampai tiga telur saja, dan biasanya hanya satu anaknya yang mampu bertahan hidup hingga dewasa. Kini, salah satu burung terlangka di dunia ini jumlahnya hanya sekitar 200 ekor dan keberadaannya dilindungi di Selandia Baru.

2. Ikan Coelacanth

coelacanth
via infocean-id.blogspot.com

Sebelumnya, para ahli paleontologi sempat beranggapan bahwa ikan purba ini telah punah sejak zaman kapur akhir, atau sekitar 66 juta tahun yang lalu. Namun pada tahun 1938, secara tiba-tiba ikan coelacanth muncul kembali saat tertangkap jaring nelayan di Afrika Selatan. Para ilmuwan pun menyambut gembira terkait penemuan ini. Meski merupakan sejenis ikan, Ikan yang beratnya bisa mencapai 90 kilogram ini tidak disarankan untuk dimakan karena dagingnya mengandung minyak, urea, ester lilin dan senyawa lain yang membuatnya sulit dicerna dan bisa memicu terjadinya diare.

3. Cuban Solenodon

cuban solenodon
foto: Miguel A. Landestoy

Hewan sejenis tikus ini konon sudah ada sejak zaman dinosaurus dan mampu bertahan hidup dari hantaman asteroid yang menabrak bumi. Bahkan bentuknya pun tidak berubah selama jutaan tahun. Sekitar tahun 1970 an, para ahli meyakini bahwa mamalia malam ini telah punah karena tidak pernah lagi ditemukan di alam liar. Namun pada tahun 2003, hewan ini ditemukan kembali oleh para peneliti dan kemudian dipelajari. Cuban solenodon termasuk jenis mamalia berbisa yang memiliki gigitan mematikan. Kini, berbagai upaya konservasi dilakukan untuk menyelamatkan keberadaan hewan ini.

4. Kura-Kura Galapagos

kura kura galapagos
via wikimedia.org

Kura-kura galapagos (Chelonoidis phantasticus) adalah spesies kura-kura terbesar yang ditemukan di Pulau Fernandina, Kepulauan Galapagos, Ekuador. Jenis kura-kura raksasa ini diyakini telah punah sekitar 100 tahun lalu, namun baru-baru ini salah satu di antaranya ditemukan kembali oleh tim ekspedisi yang dipimpin otoritas Taman Nasional Galapagos dan kelompok Konservasi Galapagos. Para peneliti menduga ada lebih banyak spesies ini di pulau tersebut karena mereka juga menemukan beberapa jejak dan kotoran dari kura-kura ini. Kura-kura galapagos mampu tumbuh sampai ukuran 1.5 meter dengan berat sekitar 250 kg.

5. Tikus Gajah Somalia

tikus gajah somalia
via liputan6.com

Tikus Gajah Somalia adalah hewan mungil mirip tikus yang memiliki hidung memanjang seperti gajah. Setelah sempat dikira punah sekitar 50 tahun lalu, hewan ini muncul kembali pada Agustus 2020 dan ditemukan dalam kondisi masih hidup dan sehat. Awalnya, hewan yang juga dikenal dengan nama Somali Sengi ini diketahui hanya eksis di Somalia. Namun berdasarkan temuan tersebut, ternyata hewan ini juga berkembang biak secara baik di Djibouti, negara di kawasan Tanduk Afrika. Hewan ini cukup gesit karena bisa berlari dengan kecepatan mencapai 30 km/jam.

6. Tokek jambul Kaledonia Baru

tokek jambul kaledonia baru
via today.line

Tokek ini awalnya ditemukan oleh Alphone Guichenot, seorang ahli ilmu hewan asal Prancis pada tahun 1866. Bertahun-tahun kemudian, tokek ini sempat hilang dan dianggap punah, sampai akhirnya ditemukan kembali pada tahun 1994 oleh tim ekspedisi yang dipimpin oleh Robert Seipp setelah terjadinya badai tropis. Para ilmuwan pun kemudian mencoba membiakkan tokek langka ini agar jumlah populasinya kembali meningkat. Ciri khas tokek asal Kaledonia Baru ini memiliki jambul atau mirip rambut di atas mata dan pundak yang membentang dari masing-masing mata hingga ke ekornya. 

7. Kadal Teror

kadal teror
foto: Jurnal Plos One, 25 Oktober 2013/Stéphane Caut

Masih dari Kaledonia baru, ada juga spesies kadal yang dinamai kadal "teror" karena mulutnya yang dipenuhi dengan gigi-gigi tajam. Jenis kadal ini awalnya ditemukan oleh seorang ahli botani berkebangsaan Prancis Benjamin Balansa pada tahun 1872 saat mengunjungi Kaledonia Baru. Setelah hilang dan sempat diperkirakan punah, kadal teror (Phoboscincus bocourti) ditemukan kembali pada tahun 2003 oleh para ilmuwan. Selain bergigi tajam, kadal ini juga memiliki ukuran panjang hingga 50 cm sehingga cukup mudah untuk dikenali. Berbagai penelitian pun dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang kadal ini.

8. Burung laut Bermuda

cahow
foto: Richard Crossley

Selain terkenal akan misterinya, kawasan Bermuda juga dihuni satwa-satwa istimewa salah satunya yaitu Cahow atau biasa juga disebut burung laut Bermuda. Burung ini sempat dianggap punah ketika terakhir kali terlihat di Nonsuch Island, kawasan Bermuda pada tahun 1620 dan kemudian tidak terlihat lagi. Ajaibnya, burung ini muncul lagi pada tahun 2020 saat terekam kamera. Cahow adalah burung penggali yang sebagian besar habitat aslinya telah rusak akibat erosi laut dan terjangan badai. Demi menjaga keberlangsungan spesies ini, Pemerintah Bermuda pun membuatkan sarang-sarang khusus untuk burung ini.


Ad by Adsterra